Salah satu keistimewaan Gunung lawu adalah adanya warung yang menjual nasi di Hargo Dalem. Warung ini dikenal dengan warung Mbok Yem. Menu yang di tawarkan sederhana saja, nasi telur, nasi mie, atau nasi pecel. Warung yang sudah berdiri lebih dari 20 tahun ini menjadi semacam sanctuary bagi pendaki lawu dan tempat untuk bersosialisasi dengan pendaki lainnya. Guna memenuhi pasokan bahan baku, Mbok Yem dibantu oleh Pak Muis yang membawa bahan baku seminggu dua kali (pada saat musim pendakian) atau sepuluh hari sekali (saat sepi). Mbok Yem sendiri kini sudah jarang turun gunung, setahun mungkin hanya tiga atau empat kali saja.
Warung sederhana ini berupa bangunan sederhana dengan rangka bambu, dinding sebagian batu, sebagian lagi terpal serta atap dari terpal/plastik. Bila dilihat, bangunan ini terdiri dari dua ruang, yaitu “bagian” mbok Yem, yang terdiri dari dapur, tempat ridur beserta perabotannya, dan tempat menjual makanan dan minuman. 2) ruang para pendaki yang berupa “tempat tidur” sederhana berupa terpal dan tikar. “Tempat tidur” ini terdiri dari 3 saf, dimana tiap saf-nya mampu menampung 15 orang pendaki. Tak ada biaya tambahan bila pendaki ingin bermalam di sini.
Dari sejumlah gunung yang telah kukunjungi, warung Mbok Yem bisa dibilang warung dengan ”bintang lima”. Fasilitasnya komplit…mulai dari makanan ringan, makanan berat, air putih, minuman hangat, minuman ringan bersoda, minuman berenergi, televisi, fasilitas listrik untuk mengisi ulangan batarai gaman (gadget) dengan biaya Rp. 3000, dan tempat tidur. Semua itu bisa didapat pada ketinggian 3150 mdpl!!!!
Keberadaan Warung Mbok Yem dengan fasilitas bintang limanya menjadikan Gunung Lawu sebagai gunung 3000+ mdpl yang bersahabat bagi pendaki pemula. Tak heran, pada saat musim libur amat banyak pendaki yang bergerak menuju puncak Lawu dan singgah di warung Mbok Yem. Sekedar catatan, kalau mendaki pada saat musim libur, hendaknya berangkat siang, sehingga ketika mencapai warung mbok yem masih ada ruang untuk berisitrahat (semakin malam semakin banyak pendaki yang tiba dan “kamar Hotel” akan semakin berkurang.)
So..mari berkunjung ke warung “bintang lima” Mbok Yem
info lain dapat dilihat di sini
mantap
baru ngeh sampe ada ilustrasi denah warungnya Mbok Yem, hahaaa…kemping cerianya ke sini yuk lagi 😀
rekomendasinya syahdu
wah, syahdunya di bagian mananya, ya 😀
Asik
Yang biasa melakukan pendakian tentu akan merasakan asyieknya pendakian bila terdapat culinary di area pendakian apalagi dengan masakan masakan khas Indonesianya seperti nasi pecel, telor ceplok, gorengan tahu dan tempe ukuran besar……………
Kita yang tinggal di luar negeri sangat kangen dengan suasana seperti itu………………sesuatu yang langka dan sangat sulit kita dapatkan…….gunung Lawu memang special banget.
Wassalam
ONY TJAHJONO
Doha, State of Qatar
Waroeng mbok Yem memang salah satu iconk dalam pendakian Mt.Lawu, dan juga sesuatu yang langka karena menyediakan menu makanan dan minuman yang lumayan completed walaupun berlokasi di atas gunung yang punya ketinggian +3200 M dari permukaan laut.
Karena sudah bergelar Waroeng Bintang Lima maka yang kita harapkan bagi semua wisatawan dan pendaki untuk bisa membantu dan makin meningkatkan kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan di sekitar puncak Mt.Lawu sehingga image Bintang Lima Waroeng mbok Yem bias makin terwujud.
Dan satu lagi yang kita harapkan bila ada inisiatif dari sponsor yang mau menyediakan sarana pembangkit listrik yang effisien baik itu dengan methode tenaga angin atau solar cell untuk bias men-fasilitasi para wisatawan dan pendaki yang berkunjung ke Mt. Lawu maka lengkaplah sudah gelar Bintang Lima tsb.
Dengan demikian bias kita harapkan Mt. Lawu bias menjadi obyek kunjungan favourite baik dari dalam maupun luar negeri apalagi dengan adanya waroeng mbok YEM yang Bintang Lima.
Wassalam,
ONY TJAHJONO
Doha, State of Qatar